Senin, 29 Desember 2008

SANG PEMIMPI

Buku ini rasanya sudah tak asing lagi terdengar di telinga anda. Buku tetralogi kedua dari 'laskar pelangi' ini memang tidak kalah seru dengan 'laskar pelangi'. Sejak saya membacanya beberapa bulan yang lalu, saya sangat setuju jika novel ini dijuluki sebagai 'novel penggugah semangat'. Andrea Hirata mampu memancing emosi kita sama dengan tokoh dalam novel ini. jika pada tahun 2008, perfilman Indonesia dihebohkan dengan film 'laskar pelangi', saya yakin jika novel ini dijadikan film tak akan kalah serunya.

perjalanan hidup Arai dan Ikal tak seperti kebanyakan orang. meskipun hidup ditengah kemiskinan, namun mereka berani mempunyai sebuah cita-cita.
"tanpa mimpi dan semangat, orang seperti kita akan mati." itulah kalimat yang selalu diucapkan Arai jika Ikal sudah mulai putus asa. Kalimat itu mengandung makna yang luar biasa.

keberhasilan bukanlah hal yang mudah untuk diraih, namun bukan pula hal yang harus diabaikan dengan keputus-asaan. cita-cita agung Arai dan ikal yang ingin sekolah ke perancis, menginjakkan kaki di Altar suci almamater sorbonne, menjelajahi Eropa sampai Afrika, bukan hanya sekedar mimpi. Namun mereka berusaha untuk mewujudkannya. Mereka tak pernah menyerah dengan keadaan. Walaupun kadang, banyak orang di Belitong sana yang beranggapan bahwa kelak mereka pasti akan bekerja seperti bapak-bapak mereka. Bekerja menjadi karyawan PT. timah atau menjadi kuli kasar.

Kisah persahabatan Arai, ikal dan Jimbron pun sangat menarik untuk disimak. Ketulusan hati Arai untuk selalu membahagiakan temannya adalah hal yang membuat saya terharu. Arai rela bekerja rodi di peternakan capo hanya untuk Jimbron. Agar jimbron dapat menunggangi kuda yang selama ini Ia impikan. merekatkan sepatu ikal setiap kali sepatunya menganga, memasangkan kancing dibaju ikal yang lepas,terbangun dimalam hari untuk menyelimuti kedua sahabatnya. Dan hal yang juga membuat saya terharu adalah ketika Jimbron memberikan dua celengan kudanya untuk arai dan ikal ketika mereka berdua akan pergi ke Jakarta.

Novel ini dapat memaksa kita untuk menitikkan air mata maupun melepas tawa. Tak hanya itu, novel ini juga menyadarkan kita bahwa 'mimpi' berhak dimiliki oleh siapapun. Bahwa selalu ada peluang dalam setiap ketidakmungkinan. Arai dan ikal akan membuat kita tersadar, untuk selalu meraih apa yang kita inginkan, dan mensyukuri apa yang telah kita miliki.
succes is to get whatever you want, and happiness is to love whatever you got... Share
Read more : http://www.wakrizki.net/2011/01/cara-menampilkan-judul-posting-tanpa.html#ixzz1axPXbXls

7 komentar:

Agustinus' Blog mengatakan...

Good review Rhefee. I like your last sentence. It's beautiful.

Mas Hery mengatakan...

jangan mau kalah sama andrea hirata, ayo menulis buku!

rhefee mengatakan...

ehm...betul!!!

Irfan Teguh mengatakan...

Fungsi Resensi buku menurut saya : salah satunya adalah untuk memperkenalkan buku baru yang belum banyak dibaca oleh para penikmat buku dengan ulasan yang cukup tentunya. Ketika sebuah buku sudah menjadi terkenal bahkan sudah mencapai best seller nilai resensi menjadi dipertanyakan, artinya : hari gini siapa sih yang ga tahu SANG PEMIMPI??.

Komentar ini tidak bertujuan untuk menggembosi semangat menulis "rhefee", melainkan sebuah sumbang saran agar ke depannya lebih selektif dalam memilih buku untuk dijadikan sebuah resensi.

Terus menulis. Scripta Manent Verba volant : yang tertlis akan mengabadi, yang terucap akan berlalu bersama angin. --nuhun--

rhefee mengatakan...

terima kasih telah berkunjung ke blog saya dan mau meluangkan waktu untuk mengomentari semua tulisan saya. Saya memang belum berpengalaman dalam menulis resensi. Novel sang pemimpi ini sangat menakjubkan untuk saya, jadi rasanya gatel aja kalau nggak diobrolin. he,, he,, Tapi terima kasih atas sarannya ya, mudah-mudahan itu bisa buat tulisan saya lebih baik ke depan. N sekali lagi terima kasih sudah ikut meramaikan komentar di blog saya yang sangat jelek ini...:-)

Irfan Teguh mengatakan...

Setuju "Rhefee", saya juga takjub dengan SANG PEMIMPI, apalagi penggambaran tentang Ayahnya Ikal yang sederhana dan bersahaja.

"Blog saya yang sangat jelek ini?", saya pikir TIDAK. Yang penting terus menulis, walaupun tak ada seorang pun yang kasih komentar, karena menulis adalah aktifitas pembebasan.

sukidayo mengatakan...

duh ceu,,,karek digambarin lwt resensi nya doank geus hayang menitikan air mata,,,
bgmn kalo baca buku na,,,
apalagi aku plg tertarik kalo baca novel or nntn film ttg persahabatan,,,
jd gmn gt!!!!!
bu mana novel buatan mu lagi???
aku kan sdh baca novel pertama mu yg berjudul,,,
PROMISE bnr teu,,,
msh ada g novel nya,,,
aku bc pas br selesai crtnya,,, klo g slh slh satu tkh nya bernama Elang,,,
nya tos weh sakieu heula,,,
kpn" disambung lagi,,,

Posting Komentar

silahkan tuliskan komentar apa saja yang anda sukai, ya... sekaligus ikut meramaikan blog saya. Hanya saja untuk yang telah meninggalkan komentar di blog saya ini, saya tidak bisa memberikan hadiah, tapi pahala mungkin dari Allah SWT. he,,he,,