Jumat, 07 November 2008

MAMA ADALAH 'CAHAYA'

banyak dari kita, kalau mendapat pertanyann :siapa orang yang paling cerewet sedunia?
jawabannya "mama", siapa orang yang sering beda pendapat? jawabannya "mama", siapa orang yang sering mengkhawatirkan kita? "mama", orang yang sering diajak curhat? "mama"...

tapi mama juga sering dianggap sebagai biang kerok dari semua masalah.
kalau sedang bertengkar dengan mama, mama selalu punya kalimat andalan sekaligus jurus jitu yang bisa buat kita diam tidak berkutik, "mama itu adalah orang yang ngelahirin kamu bla bla bla..."

dan waktu kecil, saya sering berkata, "aku juga gak pernah minta dilahirin..."

tp setelah saya cukup besar untuk bisa mengerti arti kehadiran seorang ibu, saya mulai sadar, kalau ternyata mama bukan sekedar orang yang cuma bisa cerewet, marah-marah, telepon setiap saat ketika kita gak ada di rumah, temen berantem, apalagi tempat minta uang...

ternyata sosok ibu lebih dari itu. setiap kalimat yang keluar dari mulutnya merupakan nasihat yang akan slalu menerangi kita dan menjadikan benteng untuk tidak berbuat apa yang Ia khawatirkan. Kecerewetannya adalah gambaran dari kasih sayangnya.

Gak boleh ini, gak boleh itu... merupakan rambu-rambu untuk kita agar tau mana yang pantas dan gak pantas untuk kita lakukan. bayangin aja deh, klo sehari saja kita dirumah tanpa mama, misalnya pergi ke luar kota...
rumah bisa jadi sunyi senyap. tidak ada lagi suara-suara keras yang sampai terdengar ke rumah tetangga itu. tidak ada lagi teriakan teriakan yang nyuruh kita beres-beres kamar, nyuruh ini itu,,, tidak ada orang yang nyuruh matiin tape yang kita nyalain keras-keras,,, kita bahkan bebas melakukan apa saja.

tp... semakin sore, kalau mama belum juga pulang, kita akan merasa kehilangan. nggak tau harus ngapain. Perlahan kita mulai merasa merindukannya. rindu sama cerewetnya, marah-marahnya, perhatiannya...
kita seperti hidup tanpa patokan!!!

rasa rindu kita berubah jadi rasa yang menyedihkan!
saya sering mengalami hal itu. trus, menyesal dengan semua yang sudah saya lakukan untuk mama. bentak bentak mama, banting pintu kamar setiap kali diceramahin, dan yang paling disesali adalah pikiran kita slama ini yang slalu bilang
"mama gak pernah ngerti aku..."

baru ditinggal sehari saja kita udah merindukan sosoknya. Apalagi klo mama kita pergi dan betul-betul gak akan pernah kembali lagi. saya sampai tidak mau membayangkannya. entahlah, seberapa besar rasa penyesalan itu...seberapa besar rasa penyesalan ketika hanya sandalnya, pakaiannya, yang bisa kita lihat dirumah, tanpa kehadiran sosoknya.

saya pernah membuat mama menangis.
Dan setiap saya ingat kejadian itu, saya selalu merasa bersalah dan menangis. setahu saya, mama tidak pernah mau menunjukkan kesedihannya dihadapan saya.
saya baru mengerti, sikap saya waktu itu benar-benar keterlaluan dan membuat mama kecewa.

saya yakin, setiap ibu pasti tidak mau menangis karena sikap anaknya, apalagi sampai mengatakan kata-kata kasar di depan anaknya.
tapi itu semua kembali lagi pada sikap kita, jangan pernah biarkan ibu menitikkan setitik saja butiran bening itu karena kekecewaannya terhadap kita.

"MAMA ADALAH CAHAYA", yang akan terus menerangi langkah hidup kita. dan entah apa jadinya kita kalau cahaya itu redup dan menangis karena ulah kita.
jika cahaya itu redup, hidup kita seolah hampa dan gelap tanpa sinarnya.

selagi mama masih hidup, bahagiakanlah Ia.
bukan dengan limpahan materi, tp tunjukan semangat kita untuk dapat membahagiakannya.

hanya dengan mengatakan
"aku sayang mama" pasti akan buat Ia senang,,,
dengan menunjukkan prestasi yang kita peroleh pasti akan membuatnya bangga...
tersenyumlah untuknya, there's no pleasing her except your smile...

"selagi anda masih bisa sentuh pipi hangat ibunda, peluk dia! cium dia! karena suatu saat kita akan ditinggalkan oleh beliau..."
_mario teguh_

Share
Read more : http://www.wakrizki.net/2011/01/cara-menampilkan-judul-posting-tanpa.html#ixzz1axPXbXls

1 komentar:

Irfan Teguh mengatakan...

"Kalau aku ikut ujian dan ditanya soal Pahlawan, namamu Ibu yang akan aku sebut lebih dulu" (D. Zawawi Imron) --nuhun--

Posting Komentar

silahkan tuliskan komentar apa saja yang anda sukai, ya... sekaligus ikut meramaikan blog saya. Hanya saja untuk yang telah meninggalkan komentar di blog saya ini, saya tidak bisa memberikan hadiah, tapi pahala mungkin dari Allah SWT. he,,he,,